Saturday, December 24, 2016

Pengertian Minat dan Macam-Macam Minat

       Apakah yang disebut minat? Apakah minat sama dengan bakat? Jika minat tidak sama dengan bakat, di manakah letak perbedaannya? Bagaimanakah pula kaitan antara bakat dan minat? Apa sajakah jenis-jenis minat yang lazim dimiliki oleh manusia?
       Minat adakalanya disamakan atau dirancukan dengan bakat, tetapi keduanya sesungguhnya berbeda. Bakat merupakan kecakapan bawaan sejak lahir yang bersifat alamiah, sedangkan minat lebih merupakan sifat kecenderungan atau ketertarikan terhadap sesuatu. Bakat bersifat objektif dan murni atau asli dari dalam sebagai pembawaan karena faktor keturunan, sedangkan minat bersifat subjektif dan ekspektatif (harapan) akibat berbagai pengaruh dari luar, seperti lingkungan dan pandangan pihak lain.
       Sebagai bagian dari potensi manusia, minat sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam mengembangkan bakat. Jika minat seseorang sejalan dengan bakat yang dimilikinya, bakat akan dapat berkembang dengan optimal, dan demikian juga sebaliknya. Misalnya, seorang pemuda yang berbakat dalam musik juga memiliki minat terhadap hal yang sama, maka bakatnya akan tergali dan berkembang secara optimal, tetapi jika minatnya tertuju pada hal lain, bakatnya dapat telantar dan terbengkalai. Minat seseorang terhadap sesuatu akan memotivasinya untuk mempelajari dan melatih diri pada sesuatu yang diminatinya sehingga jika minat tersebut, sadar atau tidak sadar, sejalan dengan bakat yang ia miliki, bakatnya akan terasah dengan baik.
       Para ahli pendidikan dan kejiwaan sangat sering menyandingkan bakat dengan minat. Setiap kali mereka mengkaji bakat, hampir selalu pembicaraannya dikaitkan dan diikuti dengan minat. Di dalam kajian psikologi dan pendidikan, kerapkali kita jumpai ungkapan ‘harus disesuaikan dengan minat dan bakat anak’, ‘pengembangan minat dan bakat remaja dilakukan dengan mempertimbangkan ...’, dan sejenisnya. Hal ini menunjukkan eratnya kaitan antara bakat dan minat serta hubungan saling mempengaruhi di antara keduanya.
       Namun, pembahasan atas keduanya yang hampir selalu berdampingan dan saling melengkapi justru, sekali lagi, menunjukkan bahwa keduanya sebenarnya memang berbeda. Tidak sebagaimana bakat yang muncul dari dalam sejak lahir serta bersifat permanen, minat manusia relatif cenderung bersifat labil (berubah-ubah) serta mudah terpengaruh oleh perasaan dan subjektivitas pemiliknya serta keadaan lingkungan. Menurut KBBI (2002: 744), minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut sumber yang sama, minat juga dapat diartikan sebagai ‘gairah’ atau ‘keinginan’. Untuk memperjelas dan mempertegas perbedaan pengertian antara minat dan bakat, berikut ini dikutipkan pengertian minat dari beberapa sumber.
  1. Menurut Merril Harmin dan Sidney Simon (dalam Values and Teaching: Working with Values in the Classroom), minta adalah campuran antara perasaan senang, ketertarikan, dan dorongan yang menggerakkan seseorang kepada pilihan atau objek tertentu. Oleh karena sangat dipengaruhi oleh perasaan dan lingkungan, minat bisa cepat berubah.
  2. Menurut Hilgar, minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang diinginkan dengan perasaan senang dan rasa puas (1988: 59).
  3. Menurut Andi Mappiare, minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri atas suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (1994: 62).
  4. Menurut W.S. Winkel, minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut (1983: 38).
  5. Whitherington mengatakan, minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, seseorang, suatu soal, atau situasi tertentu yang mengandung sangkut paut dengan dirinya atau dipandang sebagai sesuatu yang sadar (1985: 135).
  6. Bingham dan MacDaniel menyatakan, minat adalah kecenderungan orang untuk tertarik dalam suatu pengalaman dan untuk terus demikian itu; serta kecenderungan tersebut tetap bertahan sekalipun seseorang sibuk mengerjakan hal lain. (dalam Munandir, 1997: 146).
  7. Bimo Walgito berpendapat, minat adalah suatu keadaan pada seseorang yang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari dan membuktikan lebih lanjut.
  8. Slameto menyatakan (1995: 180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
  9. Menurut Sumadi Suryabrata, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh (2002:68).
  10. Menurut Hilgard, minat ialah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (dalam Slameto, 2003: 57).
  11. Menurut Holland, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (dalam Djaali, 2007: 122).
  12. Menurut Kartono (1995), minat merupakan momen-momen dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif pada suatu objek yang dianggap paling efektif (perasaan, emosional) yang di dalamnya terdapat elemen-elemen efektif (emosi) yang kuat.
  13. Menurut Dimyati Mahmud (1982), sebagai sebab, minat adalah kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang, situasi, atau aktivitas tertentu dan bukan pada yang lain; adapun sebagai akibat, minat merupakan pengalaman efektif yang dirangsang oleh hadirnya seseorang atau sesuatu objek atau karena berpartisipasi dalam suatu aktivitas.


              Dengan demikian, dapat diartikan, minat merupakan perasaan suka, senang, atau tertarik seseorang kapada sesuatu hal (objek) yang diikuti dengan tumbuhnya perhatian serta mendorongnya terlibat langsung karena sesuatu hal (objek) tersebut dirasakan akan atau telah memberikan makna, harapan, atau kepuasan. Sesuatu hal atau objek yang membuat seseorang atau individu suka atau tertarik tersebut bisa berupa benda, aktivitas, suasana, dan sebagainya. Namun, kendatipun dianggap telah atau akan memberikan makna, harapan, atau kepuasan, sesuatu hal atau objek tersebut juga tidak selalu sejalan dengan potensi (bakat) yang dimiliki seseorang.
       Menurut Elisabeth Hurlock (1999: 114), minat merupakan sumber motivasi yang menggerakkan seseorang untuk melakukan apa yang diinginkan. Minat manusia terhadap sesuatu tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan melalui proses. Banyak kasus sehari-hari menunjukkan, muncul dan tumbuhnya minat individu dipengaruhi oleh interaksi yang dilakukannya dengan kehidupan sekitar (lingkungan). Melalui interaksi tersebut, berbagai faktor memberikan pengaruh pada minat individu.
       Faktor-faktor yang mendasari minat, menurut Crow & Crow (dalam Mahmud, 2001: 56), adalah dorongan dari dalam, dorongan yang bersifat sosial, dan aspek yang berhubungan dengan emosional. Faktor dari dalam dapat berupa kebutuhan yang terkait dengan jasmani dan kejiwaan. Timbulnya minat pada seseorang juga dapat didorong oleh motivasi sosial, yaitu mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari lingkungan masyarakat tempatnya berada. Adapun faktor emosional memperlihatkan ukuran intensitas seseorang dalam menanam perhatian terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu.
       Dalam kehidupan sehari-hari lazim kita jumpai, manusia memiliki ketertarikan atau kecenderungan terhadap banyak hal. Ketertarikan atau kecenderungan itu bisa sama atau berbeda pada setiap individu atau kelompok. Bisa jadi ratusan juta orang dari suku atau bangsa yang berbeda-beda dari berbagai pelosok dunia memiliki ketertarikan atau kecenderungan terhadap hal yang sama, misalnya seperti yang terjadi terhadap sepak bola; tetapi bisa jadi juga hanya ratusan atau ribuan saja orang di seluruh dunia yang memiliki ketertarikan atau kecenderungan terhadap hal-hal langka dan sangat berbahaya, seperti bermain akrobat dengan meniti tali sepanjang ratusan meter tanpa alat pengaman dalam ketinggian puluhan atau ratusan meter. 
       Sebagai wujud subjektivitas manusia, dapat dikatakan, minat merupakan salah satu bentuk ekspresi dan aktualisasi. Manusia memperlihatkan minat terhadap hal tertentu untuk menunjukkan kemampuannya kepada orang atau pihak lain (ekspresi), sementara tidak jarang juga orang menekuni minat tertentu sebagai sarana atau wahana untuk menyalurkan berbagai potensi (aktualisasi). Oleh sebab itu, seperti halnya bakat dan kecerdasan, minat juga memiliki jenis yang banyak dan beragam.
       Dalam kehidupan yang modern seperti sekarang, minat manusia makin banyak, luas, dan beragam. Salah satu faktor yang menyebabkannya demikian adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memicu munculnya berbagai penemuan baru dalam berbagai bidang kehidupan serta berkembangnya pandangan masyarakat terhadap banyak hal. Sebagai contoh, dalam bidang olahraga, puluhan tahun lalu orang hanya mengenal dan menekuni cabang-cabang olahraga konvensional, tetapi dalam kurun waktu sekitar 20 tahun terakhir mulai dikenal dan digemari jenis-jenis olahraga baru yang ekstrem, seperti bungee jumpingparkourmotocrossskydiving,rock climbingvolcano boardingmountain biking (sepeda gunung), speed flyingcliff divingslacklining (keseimbangan meniti tali), dan wingsuit flying.
       Demikian juga dalam banyak bidang lain, dalam beberapa dasawarsa terakhir ini minat manusia mengalami perkembangan yang luar biasa. Ide-ide baru dan tantangan-tantangan baru akibat perkembangan zaman dan kehidupan yang didukung perkembangan pesat dan penemuan baru teknologi menyebabkan minat manusia modern saat ini menjadi bertambah luas dan beragam. Minat terhadap hal-hal yang tradisional dan konvensional diperluas terhadap hal-hal yang modern, unik, inkonvensional, serta kadang aneh dan agak kurang masuk akal. Untuk memberikan gambaran banyak dan beragamnya minat,  berikut ini dipaparkan beberapa jenis dan klasifikasi minat.
  1. Menurut Guilford (1956), minat terdiri atas minat vokasional dan minat avokasional. Minat vokasional merujuk pada bidang-bidang pekerjaan seperti berikut: (a) minat profesional, terdiri atas minat keilmuan, seni, dan kesejahteraan sosial; (b) minat komersial, terdiri atas minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli, periklanan, akuntansi, kesekretariatan, dan lain-lain; (c) minat kegiatan fisik, meliputi minat terhadap mekanik, kegiatan luar, dan lain-lain. Adapun minat avokasional merupakan minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya, melakukan petualangan, mencari hiburan, memberikan apresiasi, dan memelihara binatang rumahan.
  2. Whiterington (1985: 136) mengelompokkan minat menjadi minat biologis dan minat sosial. (a) Minat biologis atau minat primitif adalah minat yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan yang berkisar pada soal makanan dan kebebasan beraktivitas. (b) Minat sosial atau minat kultural adalah minat yang berasal dari proses belajar yang lebih tinggi sifatnya. Minat ini meliputi kekayaan, bahasa simbol, harga diri, prestise sosial, dan sebagainya.
  3. Dalam pandangan umum, minat biasanya digolong-golongkan menjadi bidang-bidang yang populer di tengah masyarakat. Berdasarkan pandangan ini, minat dapat meliputi bidang-bidang dan jenis-jenis seperti berikut:

  • minat dalam bidang seni budaya, seperti menyanyi, bermain musik, menari, melukis, membuat ukiran, membuat relief, membuat patung, membuat kaligrafi, dan sebagainya;
  • minat dalam bidang olahraga, meliputi sepak bola, tenis meja, basket, tinju, pencak silat, karate, bulu tangkis, bola voli, sepak takraw, senam, atletik, balap sepeda, reli, renang, ski, dan sebagainya;
  • minat dalam bidang flora dan fauna, meliputi berkebun, berladang, memelihara tanaman hias, memelihara burung hias atau kicauan, memelihara hewan ternak, memelihara ikan hias, memelihara hewan unik dan langka (iguana, biawak, ular, dan sebagainya), memelihara hewan rumahan (hewan jinak), dan sebagainya;
  • minat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti matematika, sains, bahasa, kedokteran, sosiologi, antropologi, ekonomi, sejarah, geografi, geologi, biologi, arsitektur, elektronika, otomotif, komputer, multimedia, dan sebagainya;
  • minat dalam bidang permainan dan petualangan, seperti berburu, mancing, mendaki gunung, panjat tebing (rock climbing), menjelajahi alam (hiking), berkemah (camping), sepeda gunung, traveling, bungee jumpingparkour, dan sebagainya;
  • minat dalam bidang keterampilan khusus, seperti memasak (kuliner), merancang busana, mendesain interior bangunan, bermain sulap, membuat produk kerajinan tangan (handycraft), pertukangan, menjadi pawang binatang, dan sebagainya. 



1 comment: