Tuesday, December 27, 2016

Dampak Globalisasi terhadap Gaya Berkomunikasi


       Globalisasi yang ditandai dengan melimpahnya alat komunikasi modern menyebabkan masyarakat makin bebas, leluasa, dan banyak memiliki pilihan dalam berkomunikasi. Masyarakat tidak lagi harus bersusah payah untuk berbicara langsung face to face dengan sesamanya. Cukup dengan menekan tombol telepon  –– baik telepon biasa maupun HP –– orang sudah dapat terhubung dengan sesamanya di berbagai tempat yang berjauhan untuk saling berbicara. Tersedianya faksimile dan layanan internet juga memudahkan masyarakat kita dalam berkomunikasi secara tertulis dengan sesamanya di berbagai tempat di Indonesia dan di luar negeri.

       Tersedianya alat komunikasi jarak jauh praktis banyak sekali mengubah cara masyarakat dalam berkomunikasi. Jika dahulu masyarakat lebih banyak berkomunikasi  dengan cara langsung (bertatap muka), kini mereka kian terbiasa dengan cara berkomunikasi secara jarak jauh. Berkomuniasi dengan cara seperti ini tentu saja lebih murah, praktis, dan efisien.

       Akan tetapi, kebiasaan berkomunikasi jarak jauh ternyata juga menimbulkan dampak kurang menguntungkan. Kebiasaan tersebut cenderung mengakibatkan renggangnya hubungan kekeluargaan dan persaudaraan. Kemudahan berkomunikasi jarak jauh juga cenderung menyebabkan masyarakat makin individualis sehingga kerekatan, keakraban, dan kebersamaan sosial kian berkurang.

       Hal itu menyebabkan munculnya fenomena yang disebut “mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat”. Artinya, terhadap hal-hal yang secara fisik dan ikatan emosional berjauhan, kita justru menjadi/merasa dekat; sebaliknya terhadap hal-hal yang secara fisik dan ikatan emosional dekat, kita justru menjadi/merasa jauh. Misalnya, terhadap kebiasaan dan budaya Barat (yang secara fisik dan emosional jauh) kita justru seringkali merasa dekat atau akrab (akibat terlalu seringnya kita bersentuhan dengan kebiasaan dan budaya itu melalui kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi). Akan tetapi, terhadap adat istiadat dan seni budaya bangsa Indonesia sendiri, kita seringkali merasa asing akibat waktu kita banyak tersita untuk berasyik masyuk dengan budaya bangsa asing melalui kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi.

No comments:

Post a Comment