Saturday, December 24, 2016

Jangan Pernah Mengkhawatirkan Potensi Diri

       Potensi menjadi titik permulaan pengembangan kemampuan tidak hanya bagi manusia, melainkan juga bagi semua makhluk hidup. Masa depan semua makhluk hidup pada mulanya ditentukan oleh potensi yang dimilikinya masing-masing. Secara umum barangkali dapat dikatakan bahwa jika potensi suatu makhluk hidup buruk atau lemah, maka kemampuannya dalam menghadapi kehidupan akan rendah serta masa depannya tidak akan cerah. Sebatang pohon mangga yang sejak bibitnya sudah jelek tidak akan tumbuh dengan dahan dan ranting yang kuat serta tidak akan memiliki daun dan menghasilkan buah yang lebat. Seekor singa jantan yang sejak dalam kandungan induknya memiliki cacat bawaan hampir tidak mungkin tumbuh menjadi predator yang merajai hutan dan ditakuti oleh hewan-hewan lain calon korbannya. Namun, apakah hal yang sama akan terjadi pula pada makhluk hidup yang bernama manusia? Apakah manusia yang potensinya buruk akan buruk pula nasibnya?
  
     Tentu saja, tidak demikian. Manusia sangat berbeda dengan organisme hidup yang lain. Kendatipun sama-sama makhluk hidup, manusia memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh hewan dan tumbuhan. Manusia memiliki akal, suatu komponen sangat penting yang tidak dimiliki oleh hewan dan tumbuhan. Akal menjadi pembeda utama manusia dari hewan, tumbuhan, dan organisme hidup lain sekaligus menjadi faktor yang menyebabkan manusia unggul hampir dalam segala hal dibandingkan dengan semua jenis makhluk hidup lain.

       Dengan kemampuan akalnya itulah, manusia akan mampu mengatasi keterbatasan-keterbatasan  hidup yang dialaminya, termasuk keterbatasan potensinya. Dengan kemampuannya berpikir dan berkreasi karena memiliki akal, manusia akan mencari berbagai alternatif dan peluang untuk mengatasi kekurangan potensinya sehingga kekurangan dapat dinetralisasi, diminimalisasi, dan diperbaiki. Dengan kecerdikannya, manusia bahkan dapat membalik sedemikian rupa kekurangan potensi yang dimilikinya menjadi kelebihan atau keunggulan yang tak terduga.

       Selain itu, sebagai makhluk sosial, manusia juga bisa dengan relatif mudah mampu mengatasi kelemahan potensinya melalui kerja sama dengan sesamanya (manusia/orang lain). Dalam sebuah komunitas atau tim, seseorang yang punya kelemahan tertentu dengan atau tanpa meminta kelemahannya dapat tertutupi atau terbantu oleh kelebihan yang dimiliki anggota komunitas atau anggota tim yang lain. Sebagai makhluk sosial, hampir semua aktivitas manusia dalam melangsungkan kehidupan merupakan aktivitas kolektif sehingga manusia dapat bahu-membahu untuk saling menutupi kelemahan dalam mencapai tujuan yang dicanangkan bersama.

       Dan, berbicara tentang potensi, sejauh yang diketahui, hampir tidak ada manusia waras yang sama sekali tidak memiliki potensi. Namun, hampir tak pernah ditemukan pula bahwa manusia memiliki potensi unggul dalam semua aspek dan bidang. Manusia memang diciptakan Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, tetapi manusia memiliki sisi-sisi kelemahan dan kelebihan. Manusia diciptakan sebagai organisme hidup yang terdiri atas komponen jiwa dan raga, yang tidak setiap subkomponennya sempurna. Boleh jadi seorang manusia memiliki potensi hebat dalam komponen jiwa (mental), tetapi memiliki kelemahan mendasar dalam komponen raga (fisik), dan demikian pun sebaliknya.

       Anda tentu pernah melihat orang-orang yang anggota tubuhnya tidak lengkap, tetapi memiliki kemampuan atau keterampilan luar biasa dalam bidang tertentu yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang tubuhnya masih lengkap dan sempurna. Mereka tidak mengeluh dan putus asa atas keadaan tubuhnya yang tidak lengkap akibat kecelakaan atau pembawaan sejak lahir. Sebaliknya, mereka malah tertantang untuk memiliki kemampuan dan prestasi yang sama atau bahkan melebihi kemampuan dan prestasi orang-orang yang tubuhnya masih utuh dan lengkap. Dan terbukti, atas doa serta sikap pantang menyerah, kerja keras, dan ikhtiar yang tak kenal lelah yang mereka lakukan, mereka mampu menggapai prestasi-prestasi besar yang bahkan tidak bisa diraih oleh orang-orang yang tubuhnya masih sempurna. Mereka ada yang telah kehilangan kedua tanganya, tetapi mampu melukis dengan sangat baik dengan kakinya. Ada yang tidak mampu melihat (buta), tetapi mampu menyanyi dengan suara merdu sehingga mampu menghasilkan album yang melambungkan namanya menjadi artis top. Ada juga yang lumpuh dan tidak mampu menggerakkan hampir semua anggota tubuhnya, tetapi mampu menghasilkan pemikiran-pemikran cemerlang me-lalui buku-buku yang dikarangnya. Bahkan ada juga yang sama sekali tidak memiliki tangan dan kaki, tetapi mampu menjadi motivator yang dikagumi.

Jadi, Anda tidak perlu mengkhawatirkan potensi diri untuk mampu menghasilkan prestasi. Semua dari kita tidak ada yang tidak memiliki potensi. Semua manusia memiliki potensi. Tuhan menciptakan makhluk hidup, terutama manusia, dengan disertai potensi. Jika sebagian manusia ada yang hidup gagal, terjerumus menjadi pelaku kriminal, atau menjadi tidak waras, masalah sesungguhnya bukan karena mereka tidak memiliki potensi, melainkan akibat mereka tidak mampu mengenali dan mengembangkan potensinya, mampu mengenali potensi tetapi mengembangkannya ke arah yang salah, atau bahkan sadar atau tidak sadar menyalahgunakan potensinya untuk kesenangan dan pragmatisme yang sesaat saja. 


No comments:

Post a Comment