Kemajuan teknologi informasi dan transportasi menjadikan mobilitas sosial atau pergerakan masyarakat berlangsung lebih cepat dan luas. Kemajuan teknologi informasi menyebabkan pengetahuan masyarakat kita tentang tempat-tempat lain di luar daerah dan luar Indonesia bertambah luas. Adapun kemajuan teknologi transportasi sangat memudahkan masyarakat untuk bepergian atau berpindah-pindah tempat.
Oleh sebab itulah, pergerakan masyarakat dari satu tempat ke tempat lain saat ini berlangsung makin banyak dan tinggi. Pergerakan dilakukan untuk berbagai keperluan, dari sekadar melakukan wisata, perniagaan, sampai mencari pekerjaan. Pergerakan seperti itu tidak hanya terjadi atau dilakukan secara lintas kota atau daerah (antarkota dan antardaerah), tetapi juga lintas negara (antarnegara).
Beberapa kebiasaan atau tradisi khas masyarakat kita mengalami pergeseran akibat masuknya pengaruh asing melalui globalisasi. Kebiasaan tertentu masyarakat, seperti gotong royong, kian berkurang akibat masyarakat mulai dihinggapi sifat individualis dan persaingan. Individualisme dan persaingan juga mengakibatkan kebiasaan silaturahmi (kunjung-mengunjungi) dalam masyarakat makin menurun serta sikap kepedulian terhadap sesama makin menipis.
Namun, di sisi lain, akibat globalisasi, prakarsa untuk mempertahankan dan melestarikan adat dan kesenian khas dari berbagai daerah di Indonesia juga tumbuh kian kuat. Walaupun banyak dilatarbelakangi kepentingan ekonomi, keinginan untuk menampilkan jenis-jenis adat dan kesenian khas daerah sebagai atraksi wisata tumbuh di mana-mana. Adat dan kesenian tradisional dari berbagai daerah banyak ditampilkan sebagai bagian dari atraksi wisata untuk menarik minat para wisatawan, terutama wisatawan dari mancanegara.
Oleh sebab itulah, pergerakan masyarakat dari satu tempat ke tempat lain saat ini berlangsung makin banyak dan tinggi. Pergerakan dilakukan untuk berbagai keperluan, dari sekadar melakukan wisata, perniagaan, sampai mencari pekerjaan. Pergerakan seperti itu tidak hanya terjadi atau dilakukan secara lintas kota atau daerah (antarkota dan antardaerah), tetapi juga lintas negara (antarnegara).
Beberapa kebiasaan atau tradisi khas masyarakat kita mengalami pergeseran akibat masuknya pengaruh asing melalui globalisasi. Kebiasaan tertentu masyarakat, seperti gotong royong, kian berkurang akibat masyarakat mulai dihinggapi sifat individualis dan persaingan. Individualisme dan persaingan juga mengakibatkan kebiasaan silaturahmi (kunjung-mengunjungi) dalam masyarakat makin menurun serta sikap kepedulian terhadap sesama makin menipis.
Namun, di sisi lain, akibat globalisasi, prakarsa untuk mempertahankan dan melestarikan adat dan kesenian khas dari berbagai daerah di Indonesia juga tumbuh kian kuat. Walaupun banyak dilatarbelakangi kepentingan ekonomi, keinginan untuk menampilkan jenis-jenis adat dan kesenian khas daerah sebagai atraksi wisata tumbuh di mana-mana. Adat dan kesenian tradisional dari berbagai daerah banyak ditampilkan sebagai bagian dari atraksi wisata untuk menarik minat para wisatawan, terutama wisatawan dari mancanegara.
No comments:
Post a Comment