Thursday, January 5, 2017

Pengertian Potensi dan Jenis-Jenis Potensi


        Apakah potensi itu?  Dalam bahasa Inggris, potensi disebut potency yang berarti ‘daya’  atau potent yang berarti ‘keras’ atau ‘kuat’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:  890) dijelaskan bahwa potensi adalah kekuatan, kesanggupan, kemampuan, kekuasaan,  atau  daya yang mengandung kemungkinan untuk dikembangkan.

A.   Pengertian Potensi
       Dalam kamus yang sama potensi juga diberi pengertian yang lain, yaitu kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki atau ada pada diri seseorang, yang belum digunakan secara maksimal.  Demikianlah, potensi  merupakan  kekuatan,  kesanggupan, kemampuan,  atau daya yang dimiliki seseorang. Namun, kekuatan,  kesanggupan, kemampuan, atau daya itu masih menjadi hal yang tersimpan, terpendam, atau tersembunyi. Kekuatan, kesanggupan, kemampuan, atau daya tersebut belum dikembangkan menjadi suatu kecakapan atau keterampilan aktif yang menghasilkan karya atau kinerja.
        
       Potensi seringkali disamakan atau diidentikkan dengan bakat atau pembawaan. Maka tidak jarang dikatakan bahwa orang yang berbakat adalah orang yang potensial, atau orang yang potensial adalah orang yang berbakat. Potensi memang mirip dengan bakat. Akan tetapi, potensi agak berbeda dengan bakat karena bakat pada  seseorang biasanya cenderung sudah terlihat tanda-tandanya sejak kecil.  

       Sebagai kemampuan atau daya yang masih terpendam, potensi perlu untuk dikembangkan. Pengembangan potensi harus dilakukan secara tepat dan optimal agar menjadi kecakapan atau keterampilan (skill). Kecakapan atau keterampilan inilah yang akan menjadi sarana utama untuk meraih prestasi. Apabila kecakapan atau keterampilan sudah  terbentuk, usaha meraih prestasi baru dapat dilakukan. 


B.   Jenis-Jenis Potensi pada Manusia
       Setiap manusia pada dasarnya memiliki potensi. Dan potensi yang dimiliki masing-masing pribadi berbeda-beda. Ada orang yang memiliki potensi berupa fisik yang kuat dan gesit, ada yang memiliki tangan yang terampil melukis, ada yang punya suara bagus dalam menyanyi, ada yang punya otak encer yang cerdas, ada yang memiliki tangan yang terampil memainkan alat musik, ada yang sepasang kakinya terampil memainkan bola, ada yang imajinasinya kuat sehingga pintar menulis karya fiksi, dan sebagainya. Semua itu ada pada diri manusia, tetapi tidak ada manusia sempurna yang sekaligus memiliki kesemua potensi atau kemampuan itu.

       Banyak dan beragamnya potensi pada diri manusia memungkinkan manusia dapat meraih prestasi dalam berbagai bidang dan sektor yang berbeda-beda. Itulah anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia. Potensi diberikan kepada manusia tidak hanya sekadar untuk mempertahankan hidup secara minimum, melainkan juga untuk meraih prestasi tinggi yang dapat mengantarkan manusia pada kemajuan-kemajuan hidup maksimum demi harkat dan martabatnya. 
       
       Potensi yang dimiliki manusia sendiri dapat dikelompokkan menjadi lima jenis. Kelimanya masing-masing adalah potensi fisik (psychomotoric), potensi mental intelektual (intellectual quotient), potensi mental spiritual (spiritual quotient), potensi sosial emosional (emotional quotient), dan potensi ketahanan mental (adversity quotient). Penjelasan dari kelima jenis potensi tersebut adalah sebagai berikut.
  • Potensi fisik (psychomotoric) adalah potensi yang dimiliki manusia dalam wujud organ fisik yang dapat digunakan dan diberdayakan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup (dalam arti luas). Potensi fisik dapat dikembangkan menjadi berbagai keterampilan atau kecakapan gerak, seperti olahraga, membuat kerajinan tangan, melukis, bermain musik, dan menari.
  • Potensi mental intelektual (intellectual quotient) adalah potensi yang dimiliki manusia dalam wujud kecerdasan otak (terutama pada otak sebelah kiri). Potensi mental intelektual dapat dikembangkan menjadi kecakapan untuk menghitung, menganalisis, merencanakan, dan sebagainya.
  • Potensi mental spiritual (spiritual quotient) ialah potensi yang dimiliki manusia dalam bentuk kecerdasan untuk berbuat kearifan. Melalui potensi mental spiritual, manusia dapat menjadi pribadi yang utuh secara intelektual, emosional, dan spiritual. Potensi ini bisa dikembangkan menjadi kecakapan religius yang membuat manusia beriman, bertakwa, serta berbuat baik terhadap sesama dan lingkungan.
  • Potensi sosial emosional (emotional quotient) adalah potensi yang terdapat pada manusia dalam bentuk kecerdasan otak (terutama pada otak sebelah kanan). Potensi inidapat dikembangkan menjadi kecakapan untuk mengendalikan emosi, motivasi, amarah, tanggung jawab, kesadaran diri, dan sebagainya.
  • Potensi ketahanan mental (adversity quotient) adalah potensi yang ada pada diri manusia dalam wujud kecerdasan untuk melakukan atau menghadapi keadaan secara ulet, tangguh, dan berdaya juang tinggi. Potensi ini merupakan salah satu faktor penentu teraihnya prestasi dan sukses karena menjadikan manusia mampu menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan dengan baik. Dengan potensi ini seseorang akan mampu mengubah berbagai tantangan dan rintangan menjadi peluang.

No comments:

Post a Comment