Dapatkah potensi diukur? Bagaimana cara mengukur potensi? Mengapa potensi perlu diukur? Apa manfaat mengukur potensi dalam upaya meraih prestasi?
Potensi dapat diukur, tetapi tidak dilakukan dengan cara seperti halnya kita mengukur panjang benda dengan meteran. Potensi diukur dengan cara dikira-kira batas minimal dan maksimalnya atau besar dan kecilnya. Setiap pribadi dapat mengukur potensi dirinya berdasarkan kebiasaan, kecenderungan, kemampuan, atau kelebihan yang dimiliki. Melalui kebiasaan, kecenderungan, kemampuan, atau kelebihan yang dipraktikkan selama waktu tertentu, biasanya kita akan mengetahui besar kecilnya potensi yang kita miliki.
Akan tetapi, karena umumnya bersifat abstrak, potensi sulit diukur secara tepat. Untuk itu, kita perlu juga meminta pendapat orang-orang terdekat tentang potensi kita. Jika perlu, untuk mengukur potensi yang kita miliki, kita berkonsultasi dan meminta bantuan kepada ahlinya, yakni psikolog. Hasil pengukuran yang kita lakukan dapat dipadukan dengan pendapat orang lain sehingga hasilnya diharapkan dapat lebih akurat atau lebih mendekati kebenaran.
Potensi diri perlu diukur karena setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda. Misalnya saja, tidak sedikit anak yang memiliki potensi dalam seni lukis, tetapi potensi mereka lazimnya bervariasi dan berbeda-beda: ada anak yang memiliki potensi besar, ada yang potensinya sedang, serta ada yang potensinya kecil saja. Hal yang sama juga berlaku pada bidang-bidang lain.
Potensi juga perlu diukur untuk menentukan usaha pengembangan potensi itu sendiri. Dengan mengetahui besar kecilnya potensi yang dimiliki, seseorang relatif akan lebih sesuai dalam menentukan takaran kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan potensi. Dengan demikian, takaran kegiatan pengembangan potensi dapat dilakukan secara tepat atau profesional sehingga akan lebih optimal dalam menghasilkan keterampilan/kemampuan. Optimalisasi dalam menghasilkan kemampuan penting dilakukan sebagai usaha untuk mencapai prestasi tinggi.
No comments:
Post a Comment