Wednesday, January 4, 2017

Mewaspadai Bahan Kimia pada Kosmetika


       Tampil cantik atau tampan adalah dambaan setiap wanita dan pria. Untuk mewujudkan hal itu, tidak sedikit di antara kita –– terutama kaum wanita –– menggunakan kosmetika dan berbagai produk perawatan pribadi. Pengamatan sepintas dan survei menunjukkan, untuk bisa tampil cantik atau tampan nan menawan, para wanita dan pria dari semua bangsa di dunia memanfaatkan berbagai bahan kosmetika dan produk perawatan pribadi, seperti minyak wangi (parfum), deodoran, bedak, lipstik, eye shadow, pelembab kulit, pewarna kuku, sabun, dan sampo.

       Produk-produk tersebut, dalam takaran dan tingkat tertentu, memang cukup terbukti dapat meningkatkan penampilan pemakainya. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa dewasa ini di pasaran beredar banyak sekali bahan kosmetika dan produk perawatan pribadi yang mengandung zat kimia yang berbahaya. Alih-alih menjadi cantik atau tampan, jika tidak selektif dan waspada dalam memilih dan menggunakannya, kita bisa terkena berbagai penyakit yang membahayakan jiwa.

       Berbagai bahan kimia yang terdapat dalam kosmetika dan produk perawatan pribadi banyak yang tidak aman bagi tubuh manusia. Berbagai kasus baik di tanah air maupun di luar negeri menunjukkan bahwa pemakaian kosmetika dan produk perawatan pribadi yang mengandung bahan kimia telah meningkatkan risiko munculnya berbagai gangguan dan penyakit pada manusia. Berikut ini beberapa zat kimia yang sering digunakan dalam bahan kosmetika dan produk perawatan pribadi berserta dampak negatif yang dapat ditimbulkannya pada tubuh manusia. 
  1. Antibakteri. Antibakteri banyak digunakan pada sabun, deodoran, pasta gigi, dan sebagainya. Antibakteri mudah diserap oleh kulit dan membawa sifat racun (karsinogenik di alam). Berdasarkan penelitian, antibakteri dapat mengganggu fungsi testosteron pada sel dan dapat merusak bakteri-bakteri yang baik sehingga akan menambah kerentanan terhadap infeksi.
  2. Formaldehida. Formaldehida biasa digunakan dalam sabun mandi bayi, poles kuku, serta perekat dan pewarna rambut/bulu mata. Penggunaan formaldehida yang terus-menerus dapat mengakibatkan keracunan sistem kekebalan tubuh, iritasi pernapasan, dan bahkan kanker.
  3. Merkuri. Merkuri (raksa) banyak ditemukan pada produk pemutih kulit dan maskara. Bahan ini, antara lain, dapat menyebabkan alergi, iritasi kulit, dan kerusakan saraf.
  4. Butil asetat. Butil asetat merupakan bahan yang biasa digunakan dalam penghalus dan pemoles kuku. Penggunaan butil asetat secara terus-menerus dapat menyebabkan kulit menjadi retak-retak dan kering. Butil asetat juga dapat menyebabkan pusing-pusing dan mengantuk.
  5. TalcTalc, yang berfugsi untuk menyerap kelembapan, biasa digunakan dalam eyeshadowblush, deodoran, dan sabun. Talc diketahui dapat menyebabkan kanker ovarium dan tumor paru-paru. 
  6. Partikel Nano. Partikel Nano, khususnya zinc oxide dan titanium dioxide, lazim digunakan dalam lotion tabir surya dan krim. Partikel ini dapat menembus kulit dan menghancurkan sel-sel otak.

No comments:

Post a Comment