Tuesday, January 3, 2017

Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati

Mencegah lebih baik  daripada mengobati, demikian sebuah adagium tentang pentingnya menjaga kesehatan mengingatkan kita. Sebelum penyakit datang dan menyerang, lebih baik kita mencegah, menghambat, atau menghentikannya. Jika penyakit telanjur menyerang, kita akan menanggung derita ganda, yakni sakit dan kesakitan serta mengeluarkan uang untuk biaya pengobatan.
Itulah sebabnya, kita dianjurkan untuk senantiasa melakukan upaya pencegahan terhadap (kemungkinan) datangnya penyakit. Caranya ialah dengan menjaga kebersihan badan dan lingkungan. Cara lainnya adalah menjaga kebugaran tubuh dengan rutin dan teratur berolahraga.
A.   Upaya Menjaga Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan turut menentukan kesehatan pribadi dan masyarakat. Biarpun setiap pribadi dalam masyarakat sudah rajin menjaga kebersihan diri, jika lingkungan tempat mereka hidup tidak bersih, mereka masih mudah terserang penyakit. Untuk mewujudkan pribadi dan masyarakat yang sehat, harus pula diciptakan lingkungan yang bersih.
Usaha menciptakan lingkungan yang bersih perlu terus digalakkan. Upaya ini meliputi usaha menciptakan lingkungan yang bersih di lingkungan rumah, sekolah, kantor, jalan,  dan tempat  umum lain. Adapun cara yang  dapat ditempuh, antara lain, membudayakan kebiasaan membuang sampah di tempat yang disediakan (tempat sampah),  mengatur sistem pembuangan limbah, dan mengatur penyediaan air bersih.
1.   Membuang Sampah  di Tempatnya
Untuk menciptakan lingkungan yang bersih harus disediakan tempat membuang dan menampung sampah di tempat-tempat umum. Selain itu, semua warga masyarakat juga harus memiliki kebiasaan membuang sampah di tempat yang disediakan. Budaya membuang sampah di tempat sampah harus ditanamkan dalam kehidupan masyarakat. Usaha ini dapat dimulai dari lingkungan terbatas, seperti rumah, sekolah, dan kantor, baru dilanjutkan ke tengah kehidupan masyarakat luas. Jika budaya membuang sampah di tempat sampah sudah tertanam dalam kehidupan masyarakat, dapat dipastikan lingkungan akan menjadi bersih dan sehat.
2.    Mengatur Sistem Pembuangan Limbah
Jika tidak diatur dengan baik, limbah dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan yang parah dan berbahaya. Limbah dapat menjadi sumber penyebaran penyakit jika dibuang ke tempat-tempat umum. Itulah sebabnya, sistem pembuangan limbah harus diatur dengan baik. Terutama limbah pabrik tidak boleh dibuang sembarangan, misalnya ke sungai, tetapi harus ditampung dan diolah di tempat-tempat khusus. Adapun limbah rumah tangga dan kantor dapat dibuang melalui saluran yang biasanya sudah disediakan.
3.   Mengatur Sistem Penyediaan Air Bersih
Upaya mewujudkan lingkungan yang bersih harus dibarengi dengan usaha pemeliharaan dan penyediaan air yang bersih. Ketersediaan air bersih adalah hal yang mutlak karena air termasuk kebutuhan utama. Air yang digunakan masyarakat untuk minum, mandi, dan mencuci haruslah air yang bersih. Sistem penyediaan dan penyaluran air bersih harus dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
4.    Penataan Tempat Tinggal
Tempat tinggal atau rumah yang bersih sangat penting untuk mendukung terciptanya masyarakat yang sehat. Tempat tinggal harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, yakni bersih serta memiliki tempat membuang sampah, ventilasi, dan fasilitas MCK (mandi, cuci, dan kakus). Selain itu, penataan jarak dan posisi antartempat tinggal harus longgar dan teratur. Permukiman tempat tinggal yang terlalu padat dan berdesak-desakan cenderung kumuh, pengap, serta menjadi sumber berjangkitnya penyakit.
B.   Upaya Mencegah Penularan Penyakit
Berjangkitnya penyakit di lingkungan tempat tinggal disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya disebabkan oleh hewan pembawa bibit penyakit. Hewan yang dapat membawa bibit penyakit, antara lain, nyamuk dan unggas (ayam, burung, bebek, dan sebagainya).
1.   Mencegah Penularan Penyakit Akibat Nyamuk
Gigitan nyamuk dapat menyebabkan penyakit. Penyakit yang ditimbulkan gigitan nyamuk ialah malaria dan demam berdarah. Baik malaria maupun demam berdarah dapat menyebabkan kematian.
Deman berdarah (disebut juga demam berdarah dengue) disebabkan oleh nyamuk Aedes aegepti. Ciri-ciri nyamuk Aedes aegepti adalah bertubuh hitam, memiliki bintik-bintik putih, serta menggigit pada pagi dan sore hari. Adapun malaria disebabkan oleh nyamuk Anopeles. Nyamuk jenis ini membawa bibit penyakit yang disebut plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria.
Oleh karena dapat menimbulkan penyakit, nyamuk Aedes aegepti dan Anopeles harus dicegah dan dibasmi. Berikut ini beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mencegah dan membasminya:
  • membersihkan lingkungan dengan membuang sampah di tempatnya,
  • membersihkan tempat-tempat penampungan air (bak mandi, tempayan, dan sebagainya), 
  • tidak menciptakan genangan-genangan air dengan sembarangan,
  • memperlancar dan membersihkan saluran pembuangan limbah rumah tangga, serta
  • melakukan pengasapan atau penyemprotan obat antinyamuk terhadap sarang nyamuk.
2.   Mencegah Penularan Penyakit Akibat Unggas
Hewan unggas, seperti ayam, burung, dan bebek, juga dapat menjadi sumber penularan penyakit. Penyakit yang dapat berjangkit dari unggas adalah flu burung (avian influenza). Penyakit ini disebabkan oleh virus yang disebut H5N1. Flu burung dapat mengakibatkan kematian.
Unggas adalah hewan yang berguna bagi manusia. Namun, demi kesehatan, pencegahan dan pemberantasan terhadap penyakit flu burung yang ditimbulkan unggas tetap perlu dilakukan. Upaya yang dapat ditempuh untuk pencegahan dan penanggulangan flu burung, antara lain, sebagai berikut:
  • tidak melakukan kontak (menyentuh, memegang, dan sejenisnya) dengan hewan unggas yang diduga mengidap virus H5N1,
  • membersihkan badan dengan sabun (antiseptik) setelah melakukan kontak dengan hewan unggas,
  • menjauhkan lokasi peternakan unggas dari permukiman penduduk,
  • membunuh dan membakar unggas yang terjangkit virus H5N1, serta
  • memasak daging dan telur unggas dengan suhu yang tinggi.

No comments:

Post a Comment