Tuesday, January 3, 2017

Ciri dan Fungsi Agama


       Berdasarkan pengertian agama yang telah dipaparkan ditambah dengan pengalaman Anda sehari-hari dalam mempraktikkan kehidupan beragama, Anda tentunya sudah dapat mengenali ciri-ciri agama. Dari beberapa pengertian yang sudah disebutkan serta dari praktik kehidupan beragama, ada beberapa hal yang dapat kita tangkap sebagai ciri agama. Apa sajakah ciri-ciri yang dimaksud? 

       Setiap pemeluk agama mempercayai dan meyakini adanya zat atau kekuatan luar biasa yang berada di luar dirinya. Zat atau kekuatan itu diyakini sebagai pihak yang menciptakan dan memberikan hidup serta menentukan arah dan nasib kehidupan makhluk sehingga wajib dijadikan sesembahan dan tempat untuk meminta pertolongan. Setiap agama memiliki ajaran tersendiri dalam menjalin hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta. Umumnya, setiap umat beragama memilih tokoh tertentu yang perilaku dan kata-katanya dijadikan panutan dalam menjalani ajaran agama dan kehidupan. Dari deskripsi ini, dapat ditarik benang merah bahwa agama, antara lain, memiliki ciri-ciri berikut:
  1. pemeluk atau penganutnya mempercayai dan meyakini adanya zat atau kekuatan mahabesar di luar dirinya;
  2. mengandung kegiatan ibadah (ritual) yang dilakukan sebagai bentuk pengabdian atau penghambaan kepada zat atau kekuatan yang menciptakan dan memberikan kehidupan;
  3. mempunyai seperangkat aturan (ajaran) sebagai pedoman dalam bertingkah laku dan melakukan ibadah; 
  4. memiliki pemimpin yang dijadikan panutan atau teladan dalam menjalani kehidupan. 

       Dengan demikian, apakah fungsi agama itu?  Dari pengertian dan ciri agama yang telah diuraikan, dapatkah Anda membuat rumusan mengenai fungsi agama? Apa dan bagaimanakah sebenarnya fungsi agama?

       Secara umum dapat dikatakan bahwa agama memiliki fungsi sebagai pedoman atau pegangan hidup manusia. Dengan nilai dan ajaran yang dikandungnya, agama menjadi penerang dan penunjuk jalan bagi manusia dalam menjalani kehidupan. Agama lazim memiliki sejumlah aturan (ajaran) berupa perintah dan larangan kepada manusia agar kehidupan yang dijalaninya berakhir dengan selamat dan bahagia. Perintah dalam agama mengharuskan pemeluknya untuk melakukan hal-hal tertentu karena akan membawa kebaikan. Sebaliknya, larangan dalam agama mengharuskan pemeluknya untuk tidak melakukan hal-hal tertentu karena hal itu akan membawa keburukan.

       Kepercayaan dan keyakinan manusia (pemeluk agama) terhadap zat atau kekuatan mahabesar (Tuhan) yang berada di luar dirinya mendorong para pemeluk agama untuk tunduk dan patuh terhadap setiap perintah dan larangan yang berasal dari zat atau kekuatan tersebut. Setiap bentuk pelanggaran terhadap perintah dan larangan akan dianggap sebagai kesalahan (dosa) yang akan diganjar dengan hukuman. Hal ini akan memotivasi pemeluk agama untuk selalu berusaha berlaku baik, yakni di sisi satu menjalankan perintah-perintah Tuhan dan di sisi lain menjauhi larangan-larangan-Nya. Selain itu, agama yang memang lazim berisi aturan bagi setiap pemeluknya untuk menjalin hubungan baik dengan sesama manusia dan lingkungan alam, juga akan meyebabkan manusia berlaku positif terhadap sesama insan dan alam.

No comments:

Post a Comment