Sebagai makhluk pribadi, makhluk sosial, dan makhluk ciptaan Tuhan serta sebagai warga negara, setiap individu memiliki tanggung jawab. Kesadaran dan pengertian akan hal itu harus dimiliki oleh setiap individu. Dalam kehidupan sehari-hari, kesadaran dan pengertian akan tanggung jawab tersebut selanjutnya haruslah dilaksanakan melalui tindakan yang konkret.
Apakah Anda sudah memiliki kersadaran dan pengertian semacam itu? Jika belum, mengapa Anda belum kunjung terketuk dan tergugah untuk mempunyai kesadaran dan pengertian akan tanggung jawab yang Anda emban sebagai pribadi, anggota masyarakat, makhluk ciptaan Tuhan, dan warga negara? Akan tetapi, jika sudah, bagaimanakah cara Anda melaksanakan serangkaian tanggung jawab itu? Apakah Anda paham bahwa pelaksanaan tanggung jawab tersebut harus Anda praktikkan di tengah banyak perbedaan sosial karena kita hidup di negara yang masyarakatnya beraneka ragam (majemuk)?
A. Perbedaan Sosial
Sebagaimana kita ketahui, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan tersebut terlihat dalam banyak hal, seperti suku, agama, bahasa (daerah), tradisi, pendidikan, pekerjaan (profesi), kemampuan materi (ekonomi), dan gaya hidup. Kemajemukan ini menyebabkan bangsa kita secara sosial mengalami banyak perbedaan. Sebagai bangsa, kita hidup di tengah atau dalam suasana perbedaan sosial yang kental.
Perbedaan sosial yang dihadapi dengan sikap arif dan perilaku yang positif akan menjadikannya sebagai kekayaan sosial yang menenteramkan dan menyejukkan. Sikap arif dan perilaku positif diperlukan untuk menjaga perbedaan sosial tetap berada dalam koridor stabilitas dan harmoni. Jika setiap individu dan kelompok dapat saling bersikap arif dan berperilaku positif akan tercipta suasana kondusif yang menghindarkan perbedaan sosial dari gesekan dan konflik serta sebaliknya menjadikannya sebagai sarana perekat dan pemersatu sosial.
Bagaimanakah wujud sikap arif dan perilaku positif yang diperlukan untuk menjaga perbedaan sosial agar tetap berada dalam bingkai harmoni? Sikap arif yang diperlukan adalah sikap yang menganggap perbedaan sosial sebagai kenyataan alamiah yang dihadapi dengan perasaan lapang dada serta tidak menganggapnya sebagai problem sosial yang mengancam dan mencemaskan. Sikap ini akan menghindarkan kita dari anggapan yang salah bahwa perbedaan sosial sebagai hal yang harus diubah menjadi keseragaman sosial. Adapun perilaku positif yang diperlukan untuk menghindari terjadinya benturan dan konflik akibat perbedaan sosial adalah saling menghormati, saling menghargai, saling bertoleransi, saling menolong, serta saling menjaga solidaritas.
Dengan demikian, perbedaan sosial bukan merupakan musibah yang harus disesali, melainkan justru berkah yang patut disyukuri. Apabila keaneragaman seni dan tradisi daerah merupakan kekayaan budaya yang membuat kita dikagumi bangsa-bangsa lain, maka perbedaan sosial merupakan wahana yang dapat mengantarkan bangsa kita pada berbagai kemajuan hidup. Jika dijalani dan dikelola dengan baik, perbedaan sosial akan membentuk kita menjadi bangsa yang toleran, solider, beradab, bermartabat, dan dewasa.
B. Toleransi dan Empati Sosial
Sebagai bagian dari masyarakat, setiap individu memiliki tanggung jawab terhadap masyarakatnya. Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dalam kesalingtergantungan satu sama lain. Akibat kesalingtergantungan ini, setiap individu mau tidak mau harus bertanggung jawab untuk mempertahankan keutuhan dan eksistensi masyarakat agar kepentingannya tetap terjaga.
Setiap individu dalam masyarakat bertanggung jawab untuk melakukan atau mengupayakan semua hal yang sifatnya memberikan kebaikan dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat. Keutuhan dan kelangsungan hidup masyarakat penting dijaga tidak semata-mata demi masyarakat itu sendiri, melainkan juga demi individu-individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Kebaikan yang diterima atau dialami oleh masyarakat pada akhirnya akan dirasakan juga oleh setiap individu yang hidup di dalamnya.
Lalu, apa dan bagaimanakah bentuk-bentuk tanggung jawab yang diemban individu dalam kehadirannya di tengah perbedaan sosial? Dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, individu memiliki banyak tanggung jawab. Dan terkait dengan kehadirannya di tengah perbedaan sosial, setiap individu, antara lain, dituntut bertanggung jawab untuk menunjukkan sikap toleran dan empati terhadap sesamanya.
Toleran merupakan sikap menghargai, menghormati, membiarkan, membolehkan, dan mempersilakan orang atau kelompok lain untuk memiliki pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya yang berbeda atau bahkan bertentangan (dengan yang dimiliki sendiri). Dengan bersikap toleran, seseorang akan terhindar dari konflik dan permusuhan dengan orang lain biarpun hidup dalam banyak perbedaan. Toleransi antarindividu dalam masyarakat akan meredam potensi konflik dan disintegrasi sosial (perpecahan masyarakat) akibat perbedaan suku, agama, golongan, bahasa, status sosial, dan sebagainya. Dengan kata lain, toleransi antarindividu akan membuat kehidupan masyarakat tetap aman, tertib, dan damai walaupun diwarnai oleh banyak sekali perbedaan.
Adapun empati merupakan sikap, perasaan, dan mentalitas seseorang yang merasa atau mengidentifikasikan dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati akan membuat kita tidak hanya sibuk memikirkan dan mengurus diri kita sendiri, melainkan juga ikut memikirkan keadaan atau nasib yang dialami oleh orang atau kelompok lain. Empati juga dapat membuat kita tergerak untuk aktif mencarikan jalan keluar bagi permasalahan yang menimpa orang atau kelompok lain. Jika setiap individu punya sikap empati, kehidupan masyarakat akan penuh dengan persaudaraan, kekeluargaan, dan tolong-menolong.
Toleransi dan empati harus diperlihatkan tidak hanya melalui sikap, melainkan juga melalui tindakan konkret dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjaga kerekatan sosial, toleransi dan empati seseorang tentunya tak hanya ditujukan kepada sesama individu atau kelompoknya sendiri, tetapi terutama kepada individu dan kelompok lain yang berbeda. Hal ini penting dan harus dilakukan sebagai perwujudan sikap dan perilaku menghargai dan menghormati perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh individu dan kelompok lain.
Peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi dalam kehidupan masyarakat menjadi momentum yang baik untuk memperlihatkan toleransi dan empati sebagai bentuk pelaksanaan tanggung jawab di tengah perbedaan sosial. Misalnya saja, ketika umat agama tertentu tengah melakukan kegiatan peribadatan atau memperingati hari besar mereka, umat-umat agama yang lain memberinya keleluasaan atau kebebasan yang mereka perlukan. Pada saat sekelompok warga tertentu tengah mengalami penderitaan akibat terkena musibah, individu dan kelompok yang lain turut mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan dalam bentuk tenaga, barang, dana, dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment